Rupiah Menguat Saat BI Rate Diturunkan, IHSG Tak Tertolong
1 min readBlinkiss.id, Medan
Bank Indonesia pada hari ini memangkas besaran bunga acuan sebanyak 25 basis poin dalam rapat dewan Gubernur BI pada hari ini.
Sejauh ini, kebijakan BI memangkas bunga tersebut direspon positif oleh mata uang Rupiah.
Rupiah ditutup menguat di level 15.330 per US Dolar. Dan setelah kebijakan BI pada perdagangan hari ini, kebijakan Bank Sentral AS atau The Fed akan menjadi fokus pasar selanjutnya.
Hal ini di benarkan Pengamat Ekonomi dan Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin seraya menambahkan, The Fed diperkirakan juga akan memangkas besaran bunga acuannya. Rupiah berpeluang melanjutkan penguatan seandainya The Fed benar melakukan pemangkasan.
“Rupiah berpeluang untuk mengalami tekanan seandainya The Fed membuat kebijakan yang sebaliknya. Karena perbedaan bunga acuan antara BI dan The Fed mengecil jika Bank Sentral AS tidak menurunkan bunga acuannya,” paparnya.
Sementara itu, IHSG pada perdagangan hari ini ditutup melemah 0.034% di level 7.829,14. Kinerja bursa di Asia yang ditutup beragam, membuat IHSG tidak mendapatkan momentum bertahan di zona hijau selama sesi perdagangan.
“Dan saya pikir pelemahan IHSG bukan merupakan respon negatif dari kebijakan pemangkasan bunga acuan The Fed,” ucapnya, Kamis (19/9/2024)
Minimnya sentimen pasar pada hari ini membuat IHSG berbalik melemah, setelah sempat berada di zona hijau selama sesi perdagangan berlangsung. Sejumlah saham seperti BREN, GOTO, BMRI, ADRO menjadi pendorong utama melemahnya IHSG. Sementara kebijakan pemangkasan bunga acuan seharusnya menjadi katalis positif bagi penguatan pasar saham.
Di sisi lainnya, harga emas terpantau stabil dengan kecenderungan menguat pada sesi perdagangan sore di level $2.576 per ons troy. Atau sekitar 1.27 juta per gramnya. (JB Rumapea)