Sempat Gagal Masuk Kuliah, Kisah Inspiratif Ela CEO Poty, Awardee BSI Maslahat Sociopreneur
4 min readBlinkiss.id, Jakarta
Salah satu penerima manfaat BSI Maslahat Sociopreneur, Isbakhul Lailatil Fibriyah, dipanggil Ela ialah CEO CV Poty Teknologi Pertanian.
Ela lahir dari keluarga sederhana, ayahnya merupakan seorang buruh tani. Ia merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara yang terbiasa sedari kecil untuk hidup berbagi dengan kedua kakaknya. Dari ketiga bersaudara tersebut hanya Ela berhasil melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi.
Berbekal didikan keras orang tuanya ada sebuah pesan ibunda yang selalu ditanamkannya yaitu hidup hemat dan bersyukur atas apa yang dimiliki. Sehingga Ela mampu hidup mandiri dan tangguh di tanah rantau
Ela mengenyam pendidikan di SMAN 2 Lumajang. Sekolah yang diimpikannya sejak SD karena memiliki fasilitas terbaik dan cukup tersohor se-Kabupaten. Perjuangan hidup yang ia jalani tidak semulus teman sebayanya, “Saya dulu dapat uang saku dari ibu hanya 15 ribu, 10 ribu dipakai transportasi dan sisanya untuk uang jajan maupun keperluan,” tuturnya.
Seluruh keterbatasan itu mendorong Ela untuk tetap memiliki mimpi besar yang bisa mengangkat derajat keluarganya. Dimulai dari berjualan pulsa hingga berhasil menapaki ranah kompetisi yang akhirnya membuka jalan baginya mengenal ilmu pangan.
Kala itu Ela mantap bercita-cita untuk melanjutkan studi di IPB untuk mendalami Ilmu Pangan.
Bermimpi Menjadi Seorang Sarjana
Ela pernah meraih penghargaan siswa terbaik berprestasi bidang non-Akademik dan masuk jajaran 10 siswa terbaik dengan nilai rata-rata rapor tertinggi di SMA. Namun, sayangnya pencapaiannya tersebut tidak berhasil membawa dirinya untuk berkuliah Ilmu Pangan IPB.
Berbagai lika-liku telah Ela hadapi, hari demi hari ia persiapkan seleksi memasuki perguruan tinggi Ia kembali perjuangkan dengan berbagai hambatan baik itu keluarga maupun ekonomi. Kali ini ketakutan untuk gagal yang kedua kalinya justru lebih menghantui dirinya.
“Nek tes e gagal, ora usah lanjut kuliah, kuliah mandiri iku larang. Nyoba maneh tahun ngarep, leren sek ae!” jelas ayahnya untuk menguatkan Ela supaya jangan terlalu stress menghadapi ujian dan bisa coba lagi di tahun depan.
Akhirnya ia memutuskan dirinya untuk mengikuti ridha Ibu mendaftar di Universitas Brawijaya, “Alhamdulillah, takdir Allah yang terbaik,” ucapnya saat melihat pengumuman kelulusan yang membuahkan hasil.
Ela diterima di kampus tersebut dengan jurusan Teknologi Industri Pertanian (TIP).
Sejak saat itu Ela hidup mandiri. Hidup serba pas-pasan dan tak jarang harus menahan rasa lapar yang juga menjadi makanan sehari-hari.
Keterbatasan Mengantarkan Langkahnya Menjadi Pengusaha Muda
Baginya sebuah tantangan yang dihadapi Ia anggap sebagai peluang untuk bisa memanfaatkan waktu dalam menata tujuan hidup. Tahun pertama kuliah Ela aktif berorganisasi juga berpartisipasi dalam kepanitiaan.
Lalu, tahun kedua dirinya fokus mengikuti berbagai kompetisi dan tahun ketiga Ia mulai membangun bisnisnya sebelum menjelang skripsi di semester akhir.
Hingga tak terasa sudah hampir lima puluh kompetisi telah diikutinya. Ela Bersyukur ia banyak bertemu mentor-mentor hebat di dunia bisnis yang membuatnya semakin yakin untuk bermuara ke dunia.
Bersama timnya pada tahun 2020 Ela mulai membangun bisnis “Poty” yang berfokus pada pengolahan buah lokal Malang. Melihat potensi buah lokal di Malang seperti lemon dan apel yang belum terserap secara maksimal namun permintaan konsumen melambung tinggi, Kamis (19/12/2024)
Disaat itulah Ela tergerak untuk mengambil peran bersama para petani yang kala itu sering mengalami gagal panen dan harus menanggung kerugian yang cukup besar.
Poty yang menawarkan produk minuman sehat dari buah lokal ini tetap mengedepankan kualitas dan rasa otentik. Berbeda dari brand lainnya, poty diproduksi melalui proses perasaan murni supaya menghasilkan rasa tidak pahit atau kecut.
Islamic Sociopreneur Development Program (ISDP) BSI Maslahat (kini BSI Sociopreneur) Semakin Menguatkan Langkahnya
Tantangan dalam menjalankan bisnis yang sedang dirintisnya Ela hadapi, mulai dari kesulitan dalam proses produksi, modal, kesulitan mencari tim yang sesuai sampai strategi yang menarik untuk memasarkan produk baik online maupun offline.
Rintangan yang Ela hadapi tersebut mengantarkannya bertemu dengan program ISDP BSI Maslahat (kini BSI Sociopreneur) di tahun 2022. Program beasiswa khusus pendampingan mahasiswa yang memiliki bisnis. Disana Ela banyak belajar dan bertemu dengan orang-orang yang dapat dijadikannya teladan.
Salah satunya Ibu Aprilia Eviyanti seorang manajer program yang tegas dan penuh kepedulian sehingga memotivasinya untuk selalu kuat serta berkomitmen memberikan maslahat kepada banyak orang.
Program BSI Sociopreneur ini merupakan bentuk program pemberdayaan dari sumber dana zakat korporasi BSI yang dikelola oleh BSI Maslahat.
“Diprogram beasiswa bisnis BSI Maslahat Sociopreneur ini banyak sekali ilmu yang saya peroleh, mentor yang ahli di bidang retail dan manufaktur serta membuka pandangan saya terhadap gambaran dunia bisnis yang lebih luas” ucapnya.
Selalu ada hikmah yang didapatkan di setiap fase kehidupannya seperti takdir yang telah direncanakan oleh-Nya. “Alhamdulillah Poty berhasil mendapat dana hibah sebesar 200 juta sebagai bentuk financial support dari BSI Maslahat,” paparnya.
Selain pendanaan program ini juga memberikan seminar atau pembinaan bulanan terkait bisnis secara umum, kajian rutin jumat untuk menambah keilmuan Islami. “Jadi kami dibentuk tidak hanya entrepreneur tapi juga Islami sesuai syariat bisnis,” ucapnya sebagai penutup.
Setelah mendapatkan sertifikat HACCP (mengelola keamanan pangan) untuk standar ekspor, Ela juga sedang mencoba mengembangkan produk poty bisa masuk ke pasar ekspor. Sehingga penjualan secara offline bisa lebih dioptimalkan.
Bertransformasi dan Memberikan Kebermanfaatan
Setelah mendapatkan bantuan pendanaan poty mengalami progress yang cukup signifikan, jumlah kemitraannya pun bertambah menjadi 4 mitra. Variasi produk poty pun seperti minuman ready to drink untuk market oleh-oleh dan musiman seperti lebaran.
Alhamdulillah perlahan mimpi Ela terjawab menjadi nyata, hingga Poty yang ia kembangkan kini berhasil maju dengan memperoleh omset 80-90jt/bulan. Poty juga mampu meluaskan manfaatnya bagi para petani maupun masyarakat sekitar. “Inna ma’al ‘usri yusra, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,” ungkapnya.
Dengan pencapaian Poty yang semakin besar, Alhamdulillah Poty sudah bisa memberikan maslahat melalui zakat dari usaha nya tersebut.
Mari bersama dukung pendidikan untuk dhuafa supaya bisa melanjutkan pendidikannya dengan berdonasi via BSI Mobile melalui digital BSI Maslahat https://digital.bsimaslahat.or.id/campaign/peduli-pendidikan-dhuafa.
BSI Maslahat adalah lembaga Amil Zakat Nasional dan Nazhir Wakaf mitra strategis dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang terdepan dalam mengelola zakat dan turut menguatkan ekosistem ekonomi syariah. (JB Rumapea)