Teknologi Bantu Polda Sumut Temukan Ladang Ganja Seluas 5 Hektar
3 min readMEDAN, BLINKISS
Tim Satgas ladang ganja Polda Sumut menemukan ladang ganja di kawasan Pengunungan Tor Sihite, Desa Rao Rao Penjaringan, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal, Rabu (15/5).
Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, mengatakan penemuan ladang ganja itu bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memanfaatkan data setelit penginderaan jauh untuk memantau keberadaan ladang ganja di Kabupaten Madina.
“Penemuan ladang ganja ini hasil dari pelaksanaan Operasi Antik Toba 2024 yang digelar secara tertutup dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi,” katanya, Kamis (16/5).
Agung mengungkapkan, pemanfaatan teknologi canggih bertujuan membantu kerja polisi dalam mengidentifikasi setiap tanaman termasuk tanaman yang berada di area pengunungan.
“Dulu kita bekerja secara manual dalam mengungkap penemuan ladang ganja di Kabupaten Madina ini. Tetapi berkembangnya zaman kehadiran teknologi canggih sangat membantu menemukan ladang ganja yang sangat luas,” ungkapnya.
Mantan Asops Kapolri ini pun menyampaikan selama 16 hari digelarnya Operasi Antik Toba 2024 mulai 1-16 Mei 2024 telah diamankan sebanyak 537 tersangka terdiri dari jaringan, bandar maupun pengedar narkoba.
“Polda Sumut dan jajaran tidak akan pernah berhenti dan setiap harinya terus bekerja melakukan perburuan terhadap para jaringan narkoba di Sumatera Utara,” ujarnya seraya menegaskan dengan intensnya penindakan pemberantasan narkoba berdampak menurunnya angka kejahatan.
Operasi Antik Toba 2024 memang menjadi fokus penting bagi Polda Sumut untuk memberantas peredaran narkoba. Kehadiran ladang ganja yang luas di tengah pengunungan Tor Sihite menjadi bukti nyata bahwa peredaran narkoba masih terus diperdagangkan oleh para pelaku kejahatan.
Menjadi pemburu narkoba di wilayah Sumatera Utara merupakan tugas yang berat bagi para petugas kepolisian. Mereka harus mempertaruhkan nyawa demi memberantas peredaran narkoba yang semakin masif dan meresahkan masyarakat.
Melalui pemanfaatan teknologi canggih, petugas kepolisian dapat lebih mudah mengidentifikasi ladang ganja yang ada di tengah pengunungan. Tanaman ganja yang memiliki bentuk yang hampir mirip dengan tanaman lainnya, kini dapat terdeteksi dengan lebih cepat dan akurat.
Tetapi meskipun telah memanfaatkan teknologi, tetap saja tugas ini tidak mudah dilakukan. Para pelaku kejahatan narkoba selalu berusaha untuk menyembunyikan ladang ganja mereka dengan berbagai cara, seperti menanamnya di tengah ladang lain atau menutupinya dengan tanaman lain yang lebih cepat tumbuh.
Namun berkat keuletan dan kerja keras dari Tim Satgas ladang ganja Polda Sumut, ladang ganja di tengah pengunungan Tor Sihite ini berhasil ditemukan dan diamankan. Ini merupakan bukti nyata bahwa tidak ada yang bisa lolos dari jeratan hukum jika melakukan kejahatan terkait narkoba.
Selain berhasil mengungkap kasus ladang ganja, Operasi Antik Toba 2024 ini juga mampu menjaring ratusan tersangka yang memiliki peran yang berbeda dalam peredaran narkoba. Jaringan, bandar, maupun pengedar narkoba tidak luput dari penindakan yang dilakukan oleh petugas kepolisian.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa narkoba menjadi faktor utama terjadinya berbagai macam kejahatan di masyarakat. Kehadiran narkoba sangat meresahkan dan harus segera ditanggulangi dengan serius.
Oleh karena itu, tugas yang dilakukan oleh Polda Sumut dan jajarannya tidak boleh pernah berhenti. Mereka harus terus melakukan penindakan dan memberantas peredaran narkoba yang masih marak terjadi. Selain memanfaatkan teknologi canggih, petugas kepolisian juga harus senantiasa meningkatkan pengawasan dan patroli ke wilayah-wilayah yang potensial menjadi tempat peredaran narkoba.
“Narkoba menjadi faktor utama terjadinya kejahatan. Oleh karena itu Polda Sumut dan jajaran tidak pernah berhenti melakukan penindakan sebab narkoba menjadi musuh kita bersama,” pungkas Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi. (Agung).