Gibran Rakabuming Raka: Sebuah Kajian Privilese dan Karakter Politik
2 min readJAKARTA, blinkiss.id – Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, mempertimbangkan keterlibatan Gibran Rakabuming Raka di panggung politik dengan melihat keuntungan besar yang dimilikinya sebagai putra dari Presiden Joko Widodo. Sebagai anak pemimpin negara, nama besar yang disandang Gibran dianggap sebagai modal utama. Meskipun baru menjabat sebagai Wali Kota Solo selama belum genap 3 tahun, Gibran mendapat tawaran untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi bakal calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto.
“Kita sampai pada suatu masa di mana untuk bisa menjadi politisi, untuk bisa menjadi calon pemimpin di negara ini, enggak perlu umur tua, enggak perlu pengalaman yang panjang, enggak perlu pengalaman yang mentereng,” kata Adi kepada Kompas.com pada Rabu (11/10/2023). “Yang paling dekat dengan kekuasaan kemungkinan menang, menjadi prioritas untuk bisa dimajukan dan dipilih,” tambahnya.
Meskipun pengalaman Gibran di dunia politik masih terbatas, pendukung Prabowo dan Gibran percaya bahwa portofolionya selama hampir 3 tahun sebagai Wali Kota Solo sudah mencukupi. Namun, Adi menunjukkan bahwa sosok cawapres tidak hanya sebatas pelengkap capres. Sebagai pendamping presiden, posisi wakil presiden seharusnya diisi oleh individu yang memiliki pengalaman yang mapan.
Menurut Adi, wacana pencawapresan Gibran seakan mengabaikan beberapa nama yang sejak lama dianggap sebagai calon potensial untuk menjadi cawapres Prabowo. Nama-nama seperti Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) Erick Thohir, hingga Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) dan mantan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra, dianggap memiliki pengalaman politik yang lebih luas dibanding Gibran.
Sementara itu, nama Gibran semakin sering disebut-sebut sebagai bakal cawapres pendamping Prabowo untuk Pemilu 2024. Partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju secara terang-terangan menyebut Gibran sebagai salah satu kandidat cawapres terkuat. Bahkan, duet Prabowo-Gibran juga diusulkan oleh relawan dan organisasi sayap Partai Gerindra.
Gibran sendiri tidak menutup kemungkinan bahwa dirinya bisa menjadi cawapres Prabowo dalam kontestasi pemilihan mendatang. Namun, polemik seputar pengalamannya dan priviledenya sebagai anak presiden tetap menjadi sorotan dalam perbincangan politik Tanah Air. Tetap ikuti informasi terkini dan pandangan mendalam tentang politik di Kompas.com untuk pemahaman yang lebih komprehensif.